Memencet jerawat dapat berdampak buruk bagi kulit Anda, menyebabkan peradangan, infeksi, perubahan warna, munculnya jerawat baru, dan bekas luka.
Hal ini dapat merusak jaringan di bawah kulit Anda dan membuat kulit Anda tampak lebih buruk.
Also Read
Jerawat muncul ketika minyak berlebih (sebum), sel kulit mati, dan bakteri terperangkap di pori-pori. Hal ini dapat menyebabkan kemerahan, peradangan, dan benjolan berisi nanah (pustula).
Dokter kulit dan ahli kecantikan memperingatkan untuk tidak memencet jerawat karena pori-pori Anda sudah bengkak dan berada di bawah tekanan yang besar.
Alasan Memencet Jerawat Berbahaya bagi Kulit Anda
Saat Anda memencet jerawat:

- Kotoran dapat terdorong keluar dari pori-pori lebih dalam ke folikel (struktur yang mengikat setiap helai rambut ke kulit).
- Hal ini dapat menyebabkan dinding folikel pecah, menumpahkan bahan yang terinfeksi (termasuk nanah) ke lapisan kulit bawah, yang disebut dermis.
- Hal ini dapat menyebabkan peradangan yang lebih parah daripada sebelumnya, dengan peningkatan kemerahan, pembengkakan, dan rasa panas pada kulit di sekitarnya.
- Kerusakan pada struktur kulit juga dapat memicu infeksi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembentukan jerawat yang lebih besar dan/atau jerawat baru di samping jerawat yang baru saja Anda pecahkan.
Jika dibiarkan, jerawat biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Komedo putih terletak dekat dengan permukaan dan dapat pecah serta mengeluarkan cairan dengan sendirinya.
Jerawat yang lebih dalam pada akhirnya akan larut secara alami.
Bagaimana Perubahan Kulit Setelah Anda Memencet Jerawat
Selain jerawat baru yang terbentuk di dekat jerawat yang telah dipencet, perubahan kulit lainnya, seperti bekas luka, dan perubahan warna, dapat terjadi.
Memencet papula (jerawat tanpa kepala putih) memaksa kulit untuk pecah dan mengeluarkan nanah. Hal ini menyebabkan pembentukan keropeng dan penggelapan kulit di sekitarnya.
Memencet area tersebut secara berkala dapat menyebabkan pembentukan nodul jerawat (lesi jerawat yang mengeras di jaringan yang lebih dalam) atau kista jerawat (lesi dalam berisi nanah yang tampak seperti bisul).
Bekas Luka

Dengan Anda memencet jerawat, maka dapat menyebabkan lebih dari sekadar bintik bengkak atau keropeng; ini merupakan cara yang pasti untuk meningkatkan risiko munculnya bekas.
Setiap kali kulit Anda rusak, ada kemungkinan jaringan akan hilang selama proses penyembuhan. Begitulah cara Anda mendapatkan bekas jerawat yang cekung atau berlubang.
Semakin luas kerusakannya, semakin tinggi risiko kehilangan jaringan.
Bahkan jika bekas luka cekung tidak terbentuk, Anda dapat meninggalkan bekas gelap yang dikenal sebagai hiperpigmentasi pascainflamasi.
Hal ini terjadi ketika peradangan parah merusak sel-sel yang dikenal sebagai keratinosit, menyebabkannya melepaskan sejumlah besar pigmen yang disebut melanin.
Jika kerusakannya minimal, penggelapan kulit seringkali akan kembali normal. Namun, jika kerusakannya parah atau berkelanjutan, perubahan warna mungkin akan memudar tetapi tidak sepenuhnya hilang tanpa perawatan.
Cara Aman Merawat Jerawat
Memencet jerawat dapat menyebarkan infeksi dan memperparah jerawat. Kebijakan “tidak ikut campur” adalah yang terbaik dalam hal merawat kulit yang rentan berjerawat.
Untungnya, ada cara yang lebih aman untuk mendapatkan kulit yang bersih.
Perawatan Jerawat

Cobalah perawatan jerawat yang dijual bebas (OTC). Produk-produk ini dioleskan atau diaplikasikan sebagai plester hidrokoloid pada jerawat yang sudah ada untuk membantu mengeringkan dan menyembuhkannya.
Bahan-bahan yang perlu diperhatikan antara lain benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur. Anda juga dapat mencoba mengompres dengan es atau kompres hangat untuk membantu mengecilkan jerawat yang mengganggu Anda.
Obat OTC paling efektif untuk jerawat yang relatif kecil. Anda mungkin perlu menemui dokter kulit jika Anda memiliki jerawat yang sangat besar dan tidak kunjung hilang.
Perawatan spot biasanya tidak terlalu membantu untuk noda yang lebih parah.
Ekstraksi Noda yang Lebih Aman
Saat mempertimbangkan cara mengatasi jerawat, penting untuk memahami bahwa beberapa pilihan aman; beberapa tidak ideal tetapi kemungkinan besar tidak berbahaya; dan beberapa bisa berbahaya atau tidak sehat.
Pada suatu saat, kebanyakan orang pernah melakukannya. Sesekali memencet noda, meskipun tidak baik untuk kulit Anda, adalah hal yang normal dan dapat dimengerti.
Dokter kulit atau ahli kecantikan dapat mengajari Anda kapan waktu yang aman untuk memencet jerawat di rumah dan dengan aman.
Hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan antara lain:
- Menggunakan kuku jari atau benda keras lainnya.
- Memencet jerawat dengan keras atau memaksanya untuk dipencet
- Memencet jerawat yang tidak memiliki “kepala” putih atau kuning
Memencet Jerawat Kompulsif
Ketika memencet jerawat menjadi suatu kompulsi, Anda dapat mengalami kondisi yang dikenal sebagai jerawat ekskoriée (atau jerawat yang terkelupas).
Orang dengan jerawat yang terkelupas memencet jerawat mereka, baik yang nyata maupun yang dibayangkan, hingga menyebabkan kerusakan serius pada kulit mereka.
Anda dapat belajar untuk menghentikan perilaku ini, tetapi Anda kemungkinan akan membutuhkan bantuan profesional, terutama jika jerawat menyebabkan kecemasan atau depresi yang berkelanjutan. (Fahma Ardiana)
















