Dampak Makanan Cepat Saji – Makanan cepat saji merupakan pilihan makanan yang umum, tetapi tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Mengonsumsinya terlalu banyak dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh Anda.
Also Read
Popularitas Makanan Cepat Saji
Melewati drive-thru atau mampir ke restoran cepat saji favorit Anda mungkin lebih sering terjadi daripada yang kita sadari.
Antara tahun 2013 dan 2016, 36,6% orang dewasa di AS mengonsumsi makanan cepat saji pada hari tertentu.
Jumlahnya hampir sama untuk anak-anak dan remaja, dengan 36,3% di antaranya mengonsumsi makanan cepat saji pada hari tertentu selama tahun 2015 hingga 2018.
Meskipun sesekali mengonsumsi makanan cepat saji tidak akan merugikan, kebiasaan makan di luar dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Dampak Makanan Cepat Saji pada Tubuh

Baca terus untuk mempelajari dampak makanan cepat saji pada tubuh Anda.
Efek pada Sistem Pencernaan dan Kardiovaskular
Kebanyakan makanan cepat saji, termasuk minuman dan lauk pauk, sarat karbohidrat dengan sedikit atau tanpa serat.
Ketika sistem pencernaan Anda memecah makanan ini, karbohidrat dilepaskan sebagai glukosa (gula) ke dalam aliran darah Anda. Akibatnya, gula darah Anda meningkat.
Pankreas Anda merespons lonjakan glukosa dengan melepaskan insulin. Insulin mengangkut gula ke seluruh tubuh Anda ke sel-sel yang membutuhkannya untuk energi.
Saat tubuh Anda menggunakan atau menyimpan gula, gula darah Anda kembali normal. Proses gula darah ini sangat diatur oleh tubuh Anda.
Selama Anda sehat, organ-organ Anda biasanya dapat menangani lonjakan gula ini. Namun, sering mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah Anda yang berulang.
Selain itu, seiring waktu lonjakan insulin ini dapat menyebabkan respons insulin normal tubuh Anda terganggu. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan.
Gula dan Lemak

Banyak makanan cepat saji mengandung gula tambahan. Artinya, kalori ekstra tanpa nutrisi tambahan.
Asosiasi Jantung Amerika, yang merujuk pada pria atau wanita, menyarankan hanya mengonsumsi sekitar 100 kalori atau 6 sendok teh gula tambahan per hari untuk wanita, atau 150 kalori atau 9 sendok teh untuk pria.
Selain itu banyak minuman cepat saji saja mengandung gula lebih dari jumlah yang direkomendasikan setiap hari.
Satu kaleng Coca-Cola 350 ml mengandung 9,75 sendok teh gula. Itu setara dengan 140 kalori, 39 gram gula, dan tanpa nutrisi lain.
Selain itu bahan makanan cepat saji umum lainnya, lemak trans, adalah lemak buatan yang dihasilkan selama pemrosesan makanan.
Lemak trans tidak ada dalam jumlah yang baik atau sehat. Mengonsumsi makanan yang mengandungnya dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat), menurunkan HDL (kolesterol baik), dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Natrium
Kombinasi lemak, gula, dan banyak natrium (garam) dapat membuat makanan cepat saji terasa lebih lezat bagi sebagian orang.
Namun, pola makan tinggi natrium dapat menyebabkan retensi air, sehingga Anda mungkin merasa kembung, kembung, atau bengkak setelah makan makanan cepat saji.
Selain itu pola makan tinggi natrium juga berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi. Natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan memberi tekanan pada jantung dan sistem kardiovaskular Anda.
Sebuah studi menemukan bahwa sekitar 90% orang dewasa meremehkan kandungan natrium dalam makanan cepat saji mereka.
Studi ini mensurvei 993 orang dewasa dan menemukan bahwa perkiraan mereka lebih rendah dari kandungan natrium sebenarnya, yakni lebih dari 1.000 mg.
Selain itu lebih dari 70% natrium berasal dari makanan olahan dan makanan restoran.
Dampak pada Sistem Reproduksi

Bahan-bahan dalam makanan cepat saji dan makanan cepat saji dapat memengaruhi kesuburan Anda.
Sebuah studi menemukan bahwa makanan olahan mengandung ftalat. Ftalat adalah zat kimia yang dapat mengganggu kerja hormon dalam tubuh Anda.
Selain itu paparan zat kimia ini dalam kadar tinggi dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk masalah perkembangan janin.
Dampak pada Kesehatan Mental
Mengonsumsi makanan cepat saji dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda.
Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji dengan minuman manis meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada siswa sekolah menengah pertama di Tiongkok.
Selain itu, hal ini kemudian dikaitkan dengan gejala depresi dan masalah kesehatan mental ketika mereka berusia 17 tahun.
Itulah dia pembahasan mengenai beberapa dampak makanan cepat saji yang bisa terjadi pada tubuh kita apabila terlalu sering dikonsumsi. (Fahma Ardiana)