Dampak Tidur Berlebihan yang Buruk untuk Kesehatan

Fahma teelegiriaotravez

Artikel ini membahas mengenai beberapa dampak tidur berlebihan yang ternyata bisa berakibat buruk untuk kesehatan.
Artikel ini membahas mengenai beberapa dampak tidur berlebihan yang ternyata bisa berakibat buruk untuk kesehatan.

Dampak Tidur Berlebihan – Tidur berlebihan, juga dikenal sebagai hipersomnia, umumnya terjadi pada mereka yang tidur sembilan jam atau lebih per malam selama lebih dari beberapa minggu dan masih terbangun dengan rasa lelah.

Tanda-tanda tidur berlebihan antara lain:

  • Tidur melewati alarm
  • Terbangun saat alarm berbunyi sebelum mematikannya dan kembali tidur
  • Selalu merasa mengantuk, berapa pun lamanya Anda tidur
  • Terbangun tetapi tidak bisa bangun dari tempat tidur
  • Tidak pernah merasa segar
  • Terbangun hampir setiap hari dengan sakit kepala

Tidur berlebihan secara rutin dapat menjadi gejala gangguan yang mendasarinya, dan jika gejala ini berlanjut selama lebih dari enam hingga delapan minggu, mungkin merupakan tanda untuk mencari bantuan dari penyedia layanan kesehatan.

Dampak Tidur Berlebihan yang Buruk untuk Kesehatan

Dengan peran penting tidur dalam beberapa proses somatik, kognitif, dan psikologis, tidur sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup secara keseluruhan.

Risiko kesehatan akibat tidur berlebihan antara lain terkait dengan obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular, dengan risiko kematian 20-30% lebih tinggi yang dilaporkan.

Bukti tingkat kematian yang lebih tinggi akibat tidur berlebihan mungkin lebih substansial daripada kaitannya dengan kurang tidur.

Gangguan Kognitif

Kurang tidur diketahui memiliki hubungan dengan gangguan kognisi. Hal ini terutama berkaitan dengan daya ingat dan peningkatan risiko penyakit Alzheimer.

Namun, ada juga hubungan antara tidur berlebihan dan fungsi kognitif, terutama dalam pengambilan keputusan.

Tidur Berlebihan dan Penurunan Kognitif

Sebuah studi cross-sectional yang diterbitkan oleh JAMA Neurology melaporkan bahwa peserta yang memiliki durasi tidur panjang.

Sekitar sembilan jam atau lebih memiliki kinerja yang jauh lebih buruk pada Tes Substitusi Simbol Digit (DSST) dibandingkan mereka yang memiliki durasi tidur normal.

Durasi tidur panjang juga dikaitkan dengan fungsi kognitif yang dilaporkan sendiri yang lebih buruk pada Indeks Fungsi Kognitif (CFI) yang dinilai oleh peserta.

Risiko berkembangnya gangguan kognitif juga meningkat secara signifikan ketika durasi tidur lebih dari 10 jam, dengan peningkatan durasi tidur secara signifikan meningkatkan risiko gangguan kognitif pada lansia yang tidak mengalami demensia.

Kesehatan Mental dan Depresi

Penulis studi neurologi cross-sectional juga menemukan bahwa partisipan dalam kelompok durasi tidur lebih lama melaporkan gejala depresi yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok durasi tidur normal.

Selain itu, 15% dari mereka yang mengalami depresi juga mengalami tidur berlebihan, dengan gangguan depresi mayor yang menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, serta gangguan berpikir, ingatan, makan, dan tidur.

Mereka yang mengalami gangguan depresi ini mungkin merasa bahwa tidur adalah bentuk pelarian dan dapat membantu menghindari kesulitan hidup.

Namun, meskipun depresi dapat menyebabkan tidur berlebihan, tidur berlebihan juga dapat meningkatkan depresi.

Risiko Kardiovaskular

Peningkatan penyakit kardiovaskular juga dikaitkan dengan tidur berlebihan. Tidur berlebihan meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular dan kematian pada individu dengan penyakit arteri koroner.

Peradangan Terkait dengan Tidur Berlebihan

Peningkatan durasi tidur juga berkorelasi dengan peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi, seperti protein C-reaktif (CRP) dan interleukin-6 (IL-6).

IL-6 merupakan stimulus utama untuk produksi CRP oleh hati. Hal itu mungkin mengindikasikan bahwa hubungan antara durasi tidur dan CRP mungkin merupakan kejadian sekunder akibat dampak tidur pada IL-6.

Peningkatan kadar CRP dan IL-6 telah dikaitkan dengan prediksi peningkatan risiko efek kesehatan yang merugikan, termasuk serangan jantung dan diabetes.

Sebuah studi menemukan bahwa untuk setiap jam tambahan durasi tidur pada durasi tidur panjang, kadar CRP meningkat sebesar 8%.

Sementara kadar IL-6 meningkat sebesar 7%, dengan penyesuaian yang dilakukan untuk berbagai variabel. (Fahma Ardiana)

Popular Post

Resep

Aneka Resep Nasi Goreng Terenak yang Mudah Dibuat di Rumah

Nasi goreng adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang populer dan mudah disukai oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa variasi ...

LifestyleRekomendasiUmum

Rekomendasi Alis Natural untuk Pemula🔥

Bentuk alis yang rapi dan natural dapat membuat tampilan wajah lebih menarik dan proporsional. Bagi pemula, mendapatkan bentuk alis yang ...

Resep

Sensasi Lezat Mi Jebew ala Restoran: Resep Rahasia yang Memanjakan Lidah Anda

Mi Jebew adalah hidangan mie yang terkenal dengan cita rasa gurih, pedas, dan lezat. Berikut adalah resep rahasia untuk membuat ...

Rekomendasi

Rekomendasi Cat Rumah yang Memikat, Elegan dan Kalem,

Mengubah tampilan rumah dengan sentuhan cat yang tepat bisa memberikan kesan yang sangat berbeda. Jika Anda mencari kombinasi warna yang ...

Otomotif

Tips Mengatasi Mobil Honda Saat Macet di Jalan

Macet di jalan adalah masalah yang sering kali tidak dapat dihindari, terutama di kota-kota besar. Namun, dengan sedikit persiapan dan ...

Islami

Inilah Beberapa Keutamaan dan Amalan-amalan di Bulan Sya’ban

Bulan Puasa Sunnah Bulan Sya’ban adalah bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunah. Dalam bulan sya’ban ini, Rasulullah SAW selalu ...

Tinggalkan komentar