Cara Menghilangkan Junk Food – Mengapa para ahli gizi khawatir tentang junk food?
Terlalu banyak junk food dapat menghilangkan rasa lapar alami Anda dan menggantikan pilihan sehat dengan makanan dan minuman yang tinggi lemak, garam, atau gula.
Also Read
Masyarakat kita dipenuhi dengan camilan dan makanan, serta minuman yang relatif murah.
Produk berkalori tinggi yang mengandung terlalu banyak kalori ini seringkali menggantikan makanan yang lebih bergizi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan produk susu rendah lemak.
Sering kali, pikiran dan tubuh kita dipenuhi dengan makanan yang memiliki sedikit nilai gizi tetapi memiliki rasa yang lezat dengan aroma, tekstur, dan warna yang menarik bagi mata dan indra perasa kita.
6 Cara Menghilangkan Junk Food dari Pola Makan Anda
Berikut adalah enam cara untuk membantu Anda menjauhi junk food dan membuat pilihan makanan yang lebih sehat:
Makanlah Secara Teratur agar Anda Tidak Terlalu Lapar

Jika Anda terlalu lapar, perut Anda mengirimkan sinyal ke sistem penghargaan di otak Anda bahwa Anda perlu merespons setiap isyarat makanan yang Anda lihat.
Cobalah untuk menjaga jadwal makan yang teratur, hindari diet ketat, dan sertakan makanan sehat serta banyak buah dan sayur dalam menu harian Anda.
Minum Air Putih Terlebih Dahulu dan Kurangi Minuman Manis
Minuman manis seperti soda, minuman olahraga, minuman berenergi, atau teh manis dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Kami tidak yakin mengapa hal ini terjadi. Salah satu kemungkinannya adalah kalori cair mungkin tidak ditafsirkan oleh otak.
Karena orang hanya makan sedikit lebih sedikit ketika mereka minum segelas kola biasa dibandingkan ketika mereka minum segelas air putih nol kalori atau kola diet.
Konsumsilah Camilan yang Bergizi dan Rendah Kalori

Apakah Anda merasa lapar di antara waktu makan? Cobalah mengemil sepotong buah segar atau stik sayuran dengan hummus.
Kenali makanan yang Anda sukai tetapi merupakan makanan rendah kalori yang juga rendah lemak, garam, atau gula.
Pilih makanan yang Anda sukai agar Anda tidak menginginkan makanan cepat saji.
Perut dan otak kita perlu dipuaskan dengan makanan yang dikonsumsi saat makan dan di sela-sela waktu makan.
Pahami Stresor Anda
Luangkan waktu untuk memperhatikan pemicu emosional yang dapat membuat Anda menginginkan makanan cepat saji yang lezat.
Jalan-jalan, telepon teman, cobalah meditasi, atau alihkan perhatian Anda.
Suasana yang penuh tekanan akan membuat Anda menginginkan makanan yang akan menyebabkan gula darah Anda naik turun dengan cepat, yang akan memengaruhi tingkat energi dan kesehatan kardiovaskular Anda.
Merencanakan cara Anda menangani pemicu ini akan membantu Anda memilih pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat, alih-alih alternatif berkalori tinggi.
Saat stres, kita perlu minum air putih dan mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh tetap sehat dan seimbang.
Tidur yang Cukup

Ketika peneliti hanya mengizinkan orang tidur empat jam semalam selama lima hari, mereka makan lebih banyak dan berat badan bertambah.
Dalam studi serupa, peserta melaporkan peningkatan rasa lapar dan mereka memiliki selera makan makanan tinggi karbohidrat (gula) atau tinggi lemak.
Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam. Kurang tidur 3-4 jam setiap malam membuat orang dewasa lebih rentan terhadap cedera pribadi akibat rasa kantuk di tempat kerja.
Makan berlebihan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas, hasil kerja yang buruk karena merasa lelah, serta pola makan yang buruk.
Karena kurangnya waktu makan teratur, camilan tidak sehat, dan konsumsi minuman berkafein.
Tetap Tersenyum dan Sadari Sisi Negatif Pemasaran
Banyaknya pemasaran yang licik di televisi, internet, dan media lainnya membuat makanan cepat saji menggoda.
Pahami bahwa sulit untuk menghindari alternatif makanan dan camilan sehat berkalori tinggi ini.
Ingat, lingkungan makanan kita menyulitkan orang untuk makan dan minum makanan dan minuman sehat hampir setiap hari.
Ambil langkah-langkah kecil untuk menjauhi makanan cepat saji dan membuat pilihan makanan yang lebih sehat. (Fahma Ardiana)
















